Mencari penawaranLaporan dan Analitik Picodi.com

Perbedaan harga tiket bioskop di seluruh dunia

PicodiAgustus 12, 2019

Sejak 1895, ketika Lumière bersaudara mendemonstrasikan ‘film bergambar’ pertama di dunia, bioskop telah memainkan peran penting sebagai hiburan massal. Pada awal abad 20, Amerika mengalami depresi terhebat dan masyarakat kala itu pergi ke bioskop untuk menghibur diri dari kenyataan hidup yang kelam. Selain itu, kerap kali, bioskop digunakan sebagai media untuk propaganda dan mempopulerkan gagasan.

Namun, laporan oleh Picodi.com ini tidak berfokus pada bagaimana bioskop mempengaruhi orang-orang, akan tetapi pada sisi finansialnya. Pertama, kami memeriksa perbedaan harga antara pemutaran 2D dan 3D. Kedua, kami membandingkan harga tiket pada hari kerja dan akhir pekan.

Aksesoris mahal

Di semua negara yang dianalisis oleh Picodi, Sesi 3D berharga lebih dari Sesi 2D, tidak hanya di negara-negara Asia-Pasifik tetapi di seluruh dunia. Beberapa bioskop tidak lagi membagikan kacamata sebelum film diputar. Di beberapa tempat, pelanggan dapat membeli kacamata atau membawa kacamata sendiri dari pemutaran 3D terakhir yang telah mereka tonton. Lagipula, biaya untuk membeli kacamata 3D di bioskop bahkan bisa lima kali lebih tinggi dari harga grosir.

Di beberapa negara, perbedaan harga film 2D dan 3D dapat melebihi 30%. Misalnya, di Jerman, selain ada biaya tambahan $3.4 (Rp. 47,768) untuk film 3D, anda perlu membayar tambahan $1.1 (Rp. 15,923) untuk kacamata. Ini berarti bahwa menonton film dalam 3D menjadi 45% lebih mahal daripada sesi standar. Kami mencatat biaya tinggi yang sama untuk pemutaran 3D terdapat di Vietnam (43%), Pakistan (33%), dan Italia (31%).

Di Indonesia, biaya 3D sebesar 13% lebih mahal dari harga tiket standar. Harga minimal yang harus dibayar untuk menonton aktor favorit anda di layar 3D tercatat di Singapura dan Arab Saudi (masing-masing 4% dan 6%). Ketika membandingkan harga tiket film standar, setelah mengkonversi ke dolar ternyata tiket termahal ada di Jepang dan Hong Kong (harga pemutaran akhir pekan 2D adalah sekitar $16.50). Di sisi lain, bioskop paling terjangkau dapat ditemukan di Pakistan dan Meksiko (masing-masing $3.80 dan $3.40).

PERBANDINGAN HARGA TIKET ANTARA FILM 2D DAN 3D

Nonton bioskop di akhir pekan … atau tidak?

Dalam industri film, popularitas berbagai film diukur sebagian besar oleh jumlah peminat dan jumlah penonton dari pemutaran box office pada minggu pertamanya. Data dari berbagai bioskop di negara-negara Asia Pasifik dan di seluruh dunia mengkonfirmasi bahwa kebanyakan orang pergi ke bioskop selama akhir pekan – dalam tiga hari tersebut, 55% – 65% dari semua tiket terjual.

Di sebagian besar negara yang dianalisis, harga tetap sama pada hari kerja dan akhir pekan. Namun, beberapa tempat, seperti Singapura dan Indonesia. Di Indonesia, pecinta film harus membayar lebih untuk menyaksikan film bioskop pada akhir pekan. Indonesia, mengenakan biaya bahkan 50% lebih tinggi untuk sesi akhir pekan.

PERBANDINGAN HARGA TIKET ANTARA HARI KERJA DAN AKHIR PEKAN

Lebih suka menonton film di rumah? Bahkan untuk berlangganan Netflix, Anda dapat mendapatkan cashback jika Anda membeli kartu hadiah di situs Shopee atau Lazada.

Metodologi

Harga berasal dari situs resmi grup bioskop di setiap negara. Dalam laporan ini, bioskop mandiri, pemutaran perdana dan setiap penjualan tiket promosi lainnya tidak termasuk. Penelitian ini didasarkan pada pemutaran yang tersedia pada bulan Juli 2019 di salah satu bioskop di ibu kota. Untuk konversi mata uang, pertukaran rata-rata untuk Juli 2019 digunakan.

Sumber-sumber

  • https://www.independent.ie/entertainment/movies/how-the-great-depression-inspired-hollywoods-golden-age-26481978.html
  • http://soviethistory.msu.edu/1924-2/socialist-cinema/socialist-cinema-texts/lenin-on-the-most-important-of-the-arts/
  • https://unesdoc.unesco.org/ark:/48223/pf0000154263
  • https://www.imdb.com/imdbpicks/top-35-biggest-worldwide-opening-weekends/ls068095487/?ref_=ls_mv_close3

Penggunaan Publik

Semua data dan infografis yang disajikan dalam laporan ini dapat digunakan secara bebas untuk tujuan komersial dan non-komersial selama Anda menunjukkan penulis penelitian (Picodi.com) dengan tautan ke subhalaman ini. Jika Anda memiliki pertanyaan, jangan ragu untuk menghubungi kami: research@picodi.com.